"SATUKAN LANGKAH DALAM TRANSFORMASI KESEHATAN UNTUK PENGUATAN PELAYANAN"
Orang tua memiliki peran penting dalam memenuhi gizi balita karena balita masih membutuhkan perhatian khusus dalamperkembangannya, khususnya peran ibu sebagai sosok yang paling seringbersama dengan balita. Jika ibu memiliki pengetahuan yang baik tentang stunting, maka akan lebih aktif dalam mendeteksi sejak dini dan mencegah stunting (Suharto, Wildan & Handayani, 2020).
Stunting menjadi salah satu target Sustainable Development Goals (SGDs) yang termasuk pada tujuan pembangunan berkelanjutan ke-2 yaitu menghilangkan kelaparan dan segala bentuk malnutrisi pada tahun2030 serta mencapai ketahanan pangan (Kemenkes RI, 2018). Maka seorang ibu hendaknya mendapatkan edukasi khusus tentang bagaimana menjaga pola hidup yang sehat, memenuhi gizi pada anak dan keluarga serta mengetahui sanitasi yang baik untuk kesehatan. Ketika bayi lahir, selanjutnya yang harus diperhatikan ibu adalah berat badan bayi minimal di atas 2,5 kg dengan panjang badan di atas 47 cm. Ia menyebut ada pangan yang terbukti mencegah Stunting setelah bayi lahir yaitu ASI eksklusif, susu pertumbuhan, telur, ikan, pangan hewani, lauk pauk, dan berbagai MPASI diperkaya gizi. Tentang hal ini para ibu harus di edukasidan secara optimal. Oleh karena itu Himpunan Mahasiswi D3 Kebidanan berkolaborasi dengan Prodi S1 Kebidanan tertarik mengangkat kegiatan pengabdian masyarakat ini dengan tema Satukan Langkah dalam Transformasi Kesehatan untuk Penguatan Pelayanan Kebidanan Berkesinambungan Berbasis Bukti
Kegiatan Pengabdian Masyarakat Mahasiswi S1 Kebidanan ini dilaksanakan hari Jum’at, 14 Juli 2023 yang dihadiri oleh 20 ibu hamil dan 20 ibu yang memiliki balita dan dilaksanakan di Kampus A UNUSA. Dalam kegiatan ini kami melakukan pemeriksaan pada ibu hamil, penyuluhan dan melakukan deteksi dini stunting pada balita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar